""Nama-nama Nabi""

Nabi Adam as. Nabi Idris as. Nabi Nuh as. Nabi Huud as. Nabi Shaleh as. Nabi Ibrahim as. Nabi Ismail as. Nabi Luth as. Nabi Ishaq as. Nabi Ya’qub as. Nabi Yusuf as. Nabi Syu’aib as. Nabi Ayyub as. Nabi Dzulkifli as. Nabi Musa as. Nabi Harun as. Nabi Daud as. Nabi Sulaiman as. Nabi Ilyas as. Nabi Ilyasa as. Nabi Yunus as. Nabi Zakaria as. Nabi Yahya as. Nabi Isa as. Nabi Muhammad saw.

Jumat, 24 Januari 2014

MANUSIA PERTAMA (2)

 NUR MUHAMMAD SAW
 


Lanjutnya, Ghazali menerangkan , bahwa baik bagi Nabi-Nabi atau wali-wali, karena keistimewaannya terbuka dan jelaslah baginya segala sesuatu , hati mereka itu penih dengan cahaya , tidak dengan pelajaran dan tuntutan ilmu pengetahuan , tetapi karena zuhud di dunia , karena terbebas dari ikatan dunia itu, dengan demikian hatinya telah hampa dari kesibukan dunia, telah bersedia menerima segala ilham Tuhan . Maka barang siapa yang dirinya telah teruntuk bagi Tuhan, niscya Tuhan itu pun teruntuk baginya .
            Kata Ashbahani dalam kitabnya”Hiliyatul Aulia”, inilah wali-wali Tuhan yang mendapat keistimewaan , yang ilmunya melewati ilmu manusia, inilah orang-orang saleh yang setempat dengan tempat syuhada’ dan Nabi-Nabi .
            Sahl bin Abdullah mengatakan , “Perbuatan para wali selamanya sesuai dengan hujum syari’at “. Dikatakan ,”Ada tiga tanda wali :dia sibuk dengan Allah, dia lari kepada Allah , dan dia berkepedulian hanya dengan Allah”.
            Yahya bin Mu’adz menggambarkan para wali sebagai berikut “Mereka itu adalah hamba-hambayang berpakian keakrapan dengan AllahSWT.setelah mengalami penderitaan , dan yang memperoleh istirahat setelah berjuang ketika mencapai tahapan kewalian”.

3.Sufi
            Dalam sejarah perkembangan Tasawuf, sufi dan tasawuf beriringan . Beberapa sumber dari para orientalis maupun dari kitab-kitab yang terkait dengan sejarah Tasawuf memunculkan berbagai definisi , apa itu tasawuf ? Menurut Nicholson, tasawuf adalah sebagai bentuk ekstrimitas dari aktivitas keagamaan di masa Dinasti Umawy, sehingga para aktivitasnya melakukan ‘uzlah dan semata hanya demi Allah saja hidupnya .
            Tasawuf berarti memasuki setiap akhlak yang mulia dan keluar dari setiap akhlak yang tercela .(kata Muhammad al-Jurairi)
            Al-Junaid al-Baqdadi:”Tasawuf artinya Allah mematikan dirimu dari dirimu dan menghidupkan dirimu bersama dengan-Nya .
            Al-Husain bin Manshur al-Hallaj : sufi kesendirianku dengan Dzat, tak seorangpun menerimanya dan juga tidak menerima siapa pun.
            Huwaim bin Ahmad bin Al-Karkhy:Taswuf artinya, memihak pada hakikat-hakikat dan memutuskan harapan dari semua yang ada pada mahkluk .
            Ahmad an-Nuuri:Tanda orang sufi adlah ia rela manakala tidak punya , dan peduli orang lain ketika ada .
            Dzun Nuun al-Mishri: kaum sufi adalah mereka yang mengutamakan Allah SWT. diatas segal-galany dan yang diutamakan oleh Allah diatas segala makhluk yang ada.
            Abu Yaqub al-Mazdzabili:Tasawuf adalah keadaan dimana semua atribut kemanuisaan terhapus .
            Dari seluruh pandangan para sufi itulah akhirnya al-Qusyairi menyimpulkan bahwa sufi dan tasawuf memiliki termonologi tersendiri, sama sekali tidak berawal dari etimologi , karena standar gramatika Arab unutk akar kata tersebut gagal membuktikannaya .
            Tasawuf pada prinsipnya bukanlah tambahan terhadap al-Qur’an dan hadist, justru tasawuf adalah implementasi dari sebuah karangka agung Islam .
            Wal Hasil, dari seluruh definisi tersebut , membuktikan adanya hubungan antara hamba dengan Allah SWT. , dan hubungan antara hamba dengan sesamanya . Dengan kata lain , Tasawuf merupakan wujud cinta seseorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya, pengakuan diri akan haknya sebagaimana dan haknya terhadap sesama dalam amal kehidupan .
            Ada segolongan manusia yang digelar Ahli Sufi orang sufi . Ada rmpat tafsiran kenapa mereka digelar sufi:
1.      Mereka senantiasa memakai pakaian kasar yang diperbuat dari pada bulu kambing  biri-biri . . . . . . . . .
2.      Orang yang memandang tentangcara hiduporang-orang sufi itu yang bersahaya, cukup dengan ala kadar saja dan tidak hirau benar dengan hal kedaulatan . . . . . . .
3.      Mereka bersih dan bebas dari apa saja selainAllah
4.      Orang-orang yang dekat dengan Allah SWT. dan berdiri di barisan pertama di hadapan Allah di hari pengadilan kelak .
Demikianlah sekilas tentang tasawuf dan sufi menurut orang-orang yang ingin
 mendapatkan rahmat-Nya  .
 
4.Insan Kamil
            Hubungan iman dan amal shaleh adalah hubungan sebab-akibat dan dapat timbale balik. Seseorang yang kuat imannya dan dapat memahami keimanannya akan lebih prilakunya dalam kehidupan sehari-harnya , yang lazim disebut amal shaleh . sebaliknya ,semakin bertambah amal shalehnya semakin imannya berkualitas keimanannya . Semua perintah Tuhan dan larangan-Nya tidak lain hanya untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia dalam menjalani hidup ini dan agar menjadi hamba Tuhan yang bertaqwa , alias manusia yang sempurna disisi Allah .
            Bagaimana kiat menjadi hamba Tuhan yang sempurna ? atau siapakah yang patut disebut manusia sempurna? Atau adakah insane kamil dewasa ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut , ada baiknya kita cermati pendapat-pendapat sebagai berikut:
            Untuk mecapai derajat insane kamil, Syaih Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya”Sirrul Asrar fi ma yahtaju ilaihilAbrar” mengatakan bahwa denga peningkatan dan pembersihan diri yaitu orang yang telah memishkan dan menceraikan dirinya dari hal-hal keduniaan . Tujuan pembersihan ini ialah dua cara:
Pertama, untuk mencapai sifat-sifat Allah, yakni bersifat dengan sifat-sifat-Nya yang mulia itu . kedua, unutk mencapai zat Allah yakni mengenal-Nya menerusi makrifat dan hakikat .
            Dalam kitab karangan Abdul Aziz Musthafa , Mahabbatullah Wacana Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, tangga menuju Cinta Allah tertera sepuluh wacana , diantaranya: Wacana pertama : Membaca Al-Qur’an dengan merenungkan dan memahami kandungan maknanya sesuai dengan maksudnya . . . ., kedua:Taqarrub kepada Allah SWT. melalui ibadah-ibadah sunnah setelah melakukan ibadah-ibadahfrdhu . . . .  , ketiga: Melanggar dzikir kepada Allah dlam segala tingkah laku , melalui insane, kalbu, amal dan prilaku …,  kesepuluh: Mahabbah kepada Allah harus menjauhi segala sebab yang menghalangi antara kalbu dan Allah SWT .
            Khalid Muhammad Khlid dalam karangannya “Ahlullah, menampak jenjang menuju taman hati” ungkapnya : Tidakkah sekali-kali “Ahlullah” menyembah Allah secara ala kadarnya tanpa pengertian dan tidak pula melaksanakan amal saleh dengan “asal-amal” tanpa mendalami kandungan maksud dan tujannya . Tidaklah sesekali-kali hal yang demikian ada pada “Ahlullah”. Mereka adalah orang-orang yang mengunjungi tinggi dan menyucikan ilmu pengtahuan, juga berusaha menuju kepadanya tanpa membeda-bedakan dengan ibadah dan ketaatannya kepada Allah SWT.
            Dalam kitab Raudah , Taman Jiwa kaum sufi , Imam Al-Ghazali mengtakan : ketahuilah, bahwa seluruh kebahagiaan dan kemuslahatan yang pada diri anda , hanya pada dua perkara :Pertama , kesehatan dan kesucian kalbu dari segala hal selain Allah SWT. karena firman-Nya yang artinya: kecuali orang-orang yang menghadap kepada Allah dengan hati yang bersih . (asy-Syu’ra’:89) .Kedua, memenuhi kalbu dengan makrifat kepada Allah SWT.yang menjadi tujuan setiap mahkluk jagad, dan meyakini kerasulan Nabi Muhammad saw. Disamping kebaikan akhlak , yang merupakan gabungan kedua tujuan tersebut.Tidak ada perilaku yang lebih dari kebaikan akhlak tersebut . Karena Allah memuji akhlak Rasulullah saw. Dengan firman-Nya yang artinya:”Dan sesungguhnya kamu(Muhammad) memiliki akhlak yang agung “.(al-Qalam:4)
            Imam Assyaukani dalam kitabnya “Qatrhul Wali Ala Haditsil Wali, Jalan Mencapai Kewalian” menjelaskan bahwa jalan yang pertama , melaksanakan Fardhu-fardhu , orang yang fardhu terkadang melakukannya karena takut siksa, sedang orang yang melaksankan sunnat, adalah ia tidak melaksanakannya kecuali karena demi kepentingan berkhitmad, maka oleh karenanya lalu balasan oleh Allah dengan  ”Mahabbah” di  mana mahabbah tersebut merupakan puncak   tujuan setiap orang yang mendekat pada Allah dengan berkhitmat kepada-Nya. Kedua , dengan melaksanakan sunnat-sunnat dst .
            Syeh AbuYazid Al-Bisthamimemprihalkan kebesaran hati yang seperti itu dengan katanya:” Jika semua yang wujud didalam dan disekitar ‘Arsy(makhluk Allah yang paling luas) diletakkan disuatu hati insan kamil, maka insan kamil itu tidak akan merasai beratnya”.
Daftar Pustaka
1.      Imam Al-Ghazali, Raudhah Taman Jiwa kaum sufi
2.      Abdul Aziz Musthafa, Mahabbatullah Tangga Menuju Cinta Allah , Wacana Imam Ahlullah Qayyim Al- Jauziyah
3.      Khalid Muhammad Khalid, Ahlullah Menepak Jenjang Menuju Tman Hati
4.      Syed Ahmad Semeit, Rahasia sufi (terjemahan Abdull Majid Hj. Khtib)
5.      Abdul KerimIbn Hawazin al-Qusyari, Risalah sufi
6.      Dr. Musthafa Zahri, kunci Memahami Ilmu Tasawuf .
7.      Prof. Dr. H Abu Bakar Aceh , pengantar Sejarah Sufi &Tasawuf .
8.      Dr. yusuf AlQardhawi , Fatawa Qradhawi, Permasalahan , pemecahan dan Hikmah .
9.      Imam Assyaukani, Jalan Mencapai Kewalian
10.  Prof.Dr. Abdul Aziz Dahlan, Teologi dan Aqidah dalam Islam .
11.  Peof. Dr. Harun Nasution , Falsafat &Mistisme Dalam Islam .
12.  Prof . Dr. Hamka, Tasawuf Moderen .
13.  Dr. Abdul Halim Mahmoud, Hal Ihwal Tasawuf(Terjemahan Al-Mungidz Minadhdalal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar