KEJADIAN INSAN KAMIL:
Adapun kejadian insan kamil
itu daripada syifat-syifat (Jalal) dan (Jamal), maka tetkala bertemu zhurriyyah
(bapak) dengn (Ibu) keduanya, bertemulah syifat-syifat itulah (Jala) dan (Jamal),
beroleh keduanya disebut (wujud) yang disebut (Nurullah) dan (Nur Muhammad)
namanya, inilah yang bernama (‘Ayanus-sabitatu) artinya, maka manakala
dia keluar dari kandungan ibu bernama dia (Hara) yakni (Manusia). Itulah
sebenar-benarnya (Insan/manusia) kehasilannya daripada dua syifat (Jalal) dan
(Jamal) yakni zhurriyyah (bapak) beserta zhurriyyah (Ibu), dinamailah (Insanul
kamil) yakni mana keadaannya! Insan daripada dua (Nasah) artinya, daripada dua
bagian syifat-syifat yang apabila bertemu keduanya menjadilah (suatu wujud)
yaitu (wujudullah) dan (wujud insan) namanya, inilah suatu wujud (dua)
namanya.
Tetkala belum bertemu
disebut (wujudullah) namanya.
Dan setelah bertemu disebut
(wuju insan) namanya.
Maka apabila berbagi-bagi
kelakuan itu (wujud ‘ama) namanya.
Adapun martabat Allah itu berbagi-bagi :
1 . Ahadiyah
2 . Wahdah
3 . Wahidiyah
4 . ‘Alamul-ruuh
5 . ‘Alamul-misyal
6 . ‘Alamul-Insan
Adapun alam insan itu
terhimpun padanya elapan martabat, yakni :
Empat daripada bapak dan
empat daripada ibu, dan manakala bertemu keduanya dinamakan dia, manusia/insan
kamil dan insanul haq, yakni sesuatu yang disebut, tauladan alam yang terdiri
daripada zhurriyyah.
Pertama : martabat alam yaitu yang menjadi tubuh (martabat
tauladan alam yaitu yang datang asalnya dari (ibu),
Kedua ; martabat nashatul haq, yaitu suatu suku daripada
tauladan Haq terbagi daripada zhurriyyah bapak yakni martabatnya (nyawa)
yang jadi daripada zhurriyyah (bapak)
Sambungan............ (4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar