""Nama-nama Nabi""

Nabi Adam as. Nabi Idris as. Nabi Nuh as. Nabi Huud as. Nabi Shaleh as. Nabi Ibrahim as. Nabi Ismail as. Nabi Luth as. Nabi Ishaq as. Nabi Ya’qub as. Nabi Yusuf as. Nabi Syu’aib as. Nabi Ayyub as. Nabi Dzulkifli as. Nabi Musa as. Nabi Harun as. Nabi Daud as. Nabi Sulaiman as. Nabi Ilyas as. Nabi Ilyasa as. Nabi Yunus as. Nabi Zakaria as. Nabi Yahya as. Nabi Isa as. Nabi Muhammad saw.

Rabu, 29 Februari 2012

Ajal Kesempurnaan Manusia (2)


TAT KALA  AJAL HENDAK  SAMPAI.2

Bahwasanya penglihatan orang akan mati ( Yaitu yang keluar tetkala kita hendak mati ), pada garis besarnya yang keluar dari pada Jasmani kita tatkala sakaratul maut itu : lima keadaan :
1 . tatkala datang cahya hitam, itulah yang ipanggil cahya iblis maka pujinya :  Lailaha Illallh.
2 . Dan tatkala datang cahya merah, itulah cahya yahudi namanya, pujinya : Allah-Allah-Allah .
3 . Dan takala datang cahya kuning, itulah cahya nashrani namanya pujinya: Allah Hwu-Allah Hwu-Allah Hwu.
4 . Dan tatkala atng cahya hijau, itulah cahya Jibril namanya, pujinya : Allahu Yaa Hwu-Allahu Yaa Hwu-Allahu Yaa Hwu.
5 . Dan tatkala atang cahya putih, itulah yang ipanggil cahya nuur Muhammad.s.a.w
Maka pujinya : Masyaa Allahu kanal mu’miniina Yaa Hwu-Yaa Hwu-Yaa Hwu-Haq.
 manakala sudah habis segala rupa cahya maka adalah penglihatan yang putih bersih, sangat terang kembali jauh terbanding yang mata hari dan bulan, terangnya terus meliputi tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit dan tiada yang seumpamanya, tiada ada bandingnya, itulah yang disebut (Nurullah) menembus meliputi segala ruang tiada yang sebatasnya tiada berbayang dan tiada terbayang.
Maka lantas nyata tubuh kita laksana pinang dibelah dua, rupanya tidak sekali-kali ada bedanya serta kita pandang ada….kaful Muhammad,… dan yang tersebut tadi,….taful Muhammad….namanyapun oleh setengah ‘ulama dinamai….kalimatullah…dan kalimatu muhammad…akan tetapi manakala datang tidak seperti yang tersebut, hati-hatilah itu bukan lagi bernama …panca indra…
Hendaknya ketika itu baik pandang kita seperti yang tersebut, itulah sebenar-benarnya yang datang kepada mati, maka itu puji jangan dilupakan,Yaa Hwu -Yaa Hwu-Yaa Hwu–Haqku-Jangan berhenti pujinya sehingga sampai hilang, jangan berhenti pujinya.
Demi Allah yang bershifat rahman rahiim, jangan syak dan diam begitulah pengajaran daripada  aulia Allah yang turun kepada guru yang mursyid, maka kita serahkanlah dengan (ridha), suka serta (ikhlash) mati kita itu, karena mati itu…(tiada)….supaya (ada)…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar